Senin, 09 April 2007

sajak ini telah lama aku tulis..namun butuh keberanian lebih untuk memperlihatkannya

Sejarah di Sudut Ruangan

Dalam diam,
setumpuk sejarah menjelma di sudut ruangan
Selimut Debu yang tertempel
rajutannya makin tebal
Hanya lembaran-lembaran resah termakan tua
selama ini sudi berkata

Setiap pekan, sejarah lain turut membentang
Lantas menyampaikan kutukan;
Mereka sebentar lagi menjadi kenangan-dalam kuburan
Bila lantai langit tertuang gelap
Semua sejarah berwujud karang
Membeku dan terabaikan

Dimulailah percakapan suatu malam
Sejarah bertubuh tebal paling bawah mengucap
Pernah sempat, kala negeri ini diperjuangkan
Saat manusia dimanja dikeloni sejarah
Seseorang yang entah perempuan atau lelaki
Menjadikan sejarah senjata dalam setiap pilihan

Sejarah di tengah tumpukan menimpali:
Namun kini hanya beberapa bulir manusia berakal
Sisanya menjadikan sejarah pajangan, hiburan
ataupun pembungkus barang dan penutup mayat
Hasil dari yang disebut kebebasan

Jiwaku yang diculik malam itu berujar
Semoga sejarah tidak menjadi abu pembakaran

Makassar, 2006

Tidak ada komentar: