Selasa, 17 April 2007

Acara Tahunan

Di hadapannya kini
Terhampar karnaval tahunan
Berhias peluru dan pentungan

Matahari melangkah, tangannya menyambar
Menyentil anak kecil yang sendirian
Diam di tikungan mancung trotoar

Ditendangnya debu penghalang
Menirukan seorang pahlawan pujaan
Kerap ditonton bersama ayah saban malam
Lantas keluhkan perjalanan yang bertambah panjang
Karena kepulan asap ban
Menghadang kendaraan tumpangan
Angkutan kota perumahan

Di belakangnya kini
terpampang festival tahunan
Beralas aspal merindu cucuran darah panggang

Makassar, 2006

Tidak ada komentar: