Tanah, mata dan pintu
Pada tanah retak juga sepi. Kala matahari mondar-balik
setiap hari. Memastikan setiap bayangan tak pergi.
Di belahan Bumi yang terteguk musim panas. Hingga
debu turut merambat bebas. Tak habis-habis ke tiap
paras. Pohon bekerja sesuka hati. Melepas buah
serta rimbunan beban. Segera berganti pakaian
musiman.
musiman.
Pada sesuatu dihimpun mata. Kala bercermin,
memastikan indahnya. Ada cahaya berkedip-kedip.
Berkumpul. Berbaris tak rapi. Mengundang angin
menabuh genderang. Menari. Berpesta hingga terang
Pada beberapa pintu di tepi.Kala harga diri
melesak tinggi. Memastikan kemarau tak sendiri.
Ada kain kafan putih bertamu. Menghapus semua
bayangan-bimbang. Yang tak tahu cara-curang
Makassar, 13 Agustus 2007
Jelang Terbenam
bola lampu berwarna jeruk tua
menggantung di kejauhan barat cakrawala
Makassar, 14 Agustus 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar